NILAI FUNGSIONAL STRUKTURAL KESENIAN RONGGENG GUNUNG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS

Kesenian tradisional di setiap daerah memiliki ciri khas, salah satunya adalah kesenian khas Ciamis, Kecamatan Banjarsari yaitu Ronggeng Gunung. Pada saat ini Ronggeng Gunung sudah jarang diminati lagi alasannya adalah banyak hiburan yang lebih menarik seperti dangdut dan band, berkurangnya pelestar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kurniawaty, Ulfah (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016-02-25.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/24111/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kesenian tradisional di setiap daerah memiliki ciri khas, salah satunya adalah kesenian khas Ciamis, Kecamatan Banjarsari yaitu Ronggeng Gunung. Pada saat ini Ronggeng Gunung sudah jarang diminati lagi alasannya adalah banyak hiburan yang lebih menarik seperti dangdut dan band, berkurangnya pelestari ronggeng dan pandangan negatif masyarakat terhadap sawer. Walaupun sudah jarang diminati lagi ronggeng tetap bertahan hingga saat ini karena fungsi dari kesenian tersebut masih dirasakan oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode etnografi yang bertujuan untuk mengetahui nilai fungsional struktural Ronggeng Gunung dan cara mempertahankan nilai fungsional struktural Ronggeng Gunung. Hasil dari penelitian ini adalah ronggeng memiliki struktur diantaranya nayaga dan penari yang memiliki nilai dan fungsi dalam kehidupan masyarakat. Pertama nayaga, dimana nayaga terdiri dari sinden, pemukul kendang, pemukul gong dan pemukul kenong, yang memiliki nilai dan fungsi diantara bagian tersebut adalah sinden, sinden disini lebih difokuskan pada sisindiran yang dimana didalamnya memiliki nilai-nilai kehidupan yang berfungsi sebagai pengendalian sosial dan solidaritas. Kedua mengenai penari yang memiliki fungsi yaitu dari gerakan memutar dan eredan dimana fungsi dan nilai dari gerakan adalah sebagai sarana untuk menjaga dan menciptakan solidaritas. Adapun sisi dari fungsi laten penari adalah pandangan negatif masyarakat terhadap sawer yaitu antara pemberi dan penerima sawer. Ketiga cara mempertahankan nilai fungsional struktural Ronggeng Gunung dengan mendirikan sebuah sanggar. Penelitian ini memiliki implikasi terhadap program Pendidikan Sosiologi yaitu untuk bahan pembelajaran dalam mata kuliah etnografi dan etnopedagogik, antropologi serta menjadi contoh aplikatif dalam teori sosiologi modern. Traditional art in each region has its own distinctive characteristics, one of them is the art from Ciamis, Banjarsari District, namely Ronggeng Gunung. Nowadays Ronggeng Gunungis rarely in demand anymorebecause there are other forms of entertainment which are more interesting such as dangdutand band, because of the declining number of ronggengconservationist and because of people's negative views onsawer. Although it is rarely in demandanymore,ronggengstill survives until today because the function of the art is still felt by the public. This study used ethnographic method which aims to discover the functional structural valuesof Ronggeng Gunung and how to maintain thesefunctional structural values. The results of this study are:ronggeng containsa structure which includesnayaga and dancers that have value and function in the society. First,nayagaconsists of sinden, kendangbeater, gong beater, and kenongbeater, among which sindenhas values and functions.Sinden here is more focused on sisindiranwhich contains values of life that serves as social control and solidarity.Second, dancers who havefunction in the twist and eredanmovement where the functions and values of the movement arethemeans to maintain and create solidarity. While, the side of the latent function of dancers is the negative view of society onsawer, that is, between the givers and the recipientsof sawer. Third,the means to maintain functional structural value of Ronggeng Gunung by setting up studio. This study has implications for Sociology Education program, that is, as instructional materials in ethnography and ethnopedagogy, anthropology and as applicable examplesin modern sociology theory.
Item Description:http://repository.upi.edu/24111/1/S_SOS_1200133_Title.pdf
http://repository.upi.edu/24111/2/S_SOS_1200133_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/24111/3/S_SOS_1200133_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/24111/4/S_SOS_1200133_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/24111/5/S_SOS_1200133_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/24111/6/S_SOS_1200133_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/24111/7/S_SOS_1200133_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/24111/8/S_SOS_1200133_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/24111/9/S_SOS_1200133_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/24111/10/S_SOS_1200133_Appendix1.pdf
http://repository.upi.edu/24111/11/S_SOS_1200133_Appendix2.pdf