IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIODA ZENER SEBAGAI RANGKAIAN PENSTABIL TEGANGAN

Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan pen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fathurrahman, Mukti (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016-06-29.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/24118/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah yang sesuai dengan kurikulum 2013. Model pembelajaran berbasis masalah juga dapat membawa siswa untuk dapat berpikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK pada materi dioda zener sebagai rangkaian penstabil tegangan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran berbasis Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil belajar yang telah dicapai siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis Problem Based Learning lebih tinggi (signifikan) dibandingkan dengan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional dengan adanya perbedaa hasil belajar siswa antara kedua kelas. Untuk nilai pretest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kedua kelas, yang artinya kedua kelas belum diberikan perlakuan apapun dan tidak memiliki perbedaan kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar ranah afektif pada kelas eksperimen dan kontrol memiliki nilai pada kriteria baik. Sedangkan untuk rata-rata hasil belajar ranah psikomotor pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berada pada kriteria baik.
Item Description:http://repository.upi.edu/24118/1/S_TE_0902053_Title.pdf
http://repository.upi.edu/24118/2/S_TE_0902053_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/24118/3/S_TE_0902053_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/24118/4/S_TE_0902053_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/24118/5/S_TE_0902053_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/24118/6/S_TE_0902053_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/24118/7/S_TE_0902053_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/24118/8/S_TE_0902053_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/24118/9/S_TE_0902053_Appendix1.pdf
http://repository.upi.edu/24118/10/S_TE_0902053_Appendix2.pdf
http://repository.upi.edu/24118/11/S_TE_0902053_Appendix3.pdf