PENGGUNAAN TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERAKSI SOSIAL ANAK TUNARUNGU DI SLB B SUMBERSARI KOTA BANDUNG

Gangguan pendengaran yang dialami oleh anak tunarungu mengakibatkan anak mengalami hambatan komunikasi baik secara ekspresif maupun reseptif. Hambatan yang dialami anak tunarungu membuat mereka bingung dan tidak mengerti akan segala hal yang terjadi di sekelilingnya. Anak tunarungu tidak mampu untuk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Arisandi, Devi (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016-08-16.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/25578/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Gangguan pendengaran yang dialami oleh anak tunarungu mengakibatkan anak mengalami hambatan komunikasi baik secara ekspresif maupun reseptif. Hambatan yang dialami anak tunarungu membuat mereka bingung dan tidak mengerti akan segala hal yang terjadi di sekelilingnya. Anak tunarungu tidak mampu untuk memahami dan mengikuti peristiwa yang terjadi secara spontan. Ketidakmampuannya membatasi pengalaman mereka untuk mengembangkan keterampilan interaksi sosial. Hambatan dalam melakukan interaksi sosial ini juga dialami oleh salah satu siswa tunarungu di SDLB B Sumbersari di Kota Bandung yang berinisial H. H mengalami hambatan interaksi sosial baik dalam aspek kerjasama, akomodasi, asimilasi, persaingan maupun pertentangan. Permasalahan inilah yang menjadi alasan peneliti untuk meningkatkan keterampilan interaksi sosial anak tunarungu melalui penerapan modifikasi perilaku dengan menggunakan teknik modeling. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah eksperimen dengan pendekatan (Single Subjek Research (SSR) dengan desain A-B-A. Data yang diperoleh dianalisis melalui satistik deskriptif serta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada mean level dari setiap fase yaitu mulai dari fase baseline 1 (A-1) sebesar 30,75%, intervensi (B) sebesar 47,5%, sampai baseline 2 (A-2) sebesar 62%. Artinya keterampilan subjek dalam interaksi sosial meningkat.
Item Description:http://repository.upi.edu/25578/1/S_PLB_1200512_Title.pdf
http://repository.upi.edu/25578/2/S_PLB_1200512_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/25578/3/S_PLB_1200512_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/25578/4/S_PLB_1200512_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/25578/5/S_PLB_1200512_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/25578/6/S_PLB_1200512_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/25578/7/S_PLB_1200512_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/25578/8/S_PLB_1200512_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/25578/9/S_PLB_1200512_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/25578/10/S_PLB_1200512_Appendix1.pdf
http://repository.upi.edu/25578/11/S_PLB_1200512_Appendix2.pdf
http://repository.upi.edu/25578/12/S_PLB_1200512_Appendix3.pdf