ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN UNGKAPAN EUFEMISME DALAM KALIMAT PENOLAKAN BAHASA JEPANG DAN BAHASA INDONESIA

Eufemisme adalah menggunakan suatu ungkapan yang samar atau berputar-putar yang bertujuan untuk menghindar atau untuk menutupi situasi yang kurang menyenangkan agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Menggunakan tuturan tidak langsung di dalam sebuah penolakan sering dilakukan oleh penutur agar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wulandari, Intan Eka (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016-08-29.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/2612/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Eufemisme adalah menggunakan suatu ungkapan yang samar atau berputar-putar yang bertujuan untuk menghindar atau untuk menutupi situasi yang kurang menyenangkan agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Menggunakan tuturan tidak langsung di dalam sebuah penolakan sering dilakukan oleh penutur agar tidak melukai perasaan dari mitra tutur. Penolakan merupakan sebuah respon atau reaksi negatif yang diberikan atas jawaban atau reaksi dari ajakan, permintaan, tawaran dan saran dari mitra tutur. Oleh karena itu, diperlukan strategi tertentu agar penolakan ini tidak terasa kasar dan dapat diterima oleh mitra tutur. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan bentuk tindak tutur penolakan tidak langsung di dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia dengan menggunakan data tuturan yang bersumber dari film berbahasa Jepang dan film berbahasa Indonesia. Penelitian dilakukan dengan melihat reaksi dari ajakan, permintaan, tawaran, dan saran dari mitra tutur, kemudian melihat strategi penolakan tidak langsung sebagai reaksi dari keempat unsur tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutur Jepang lebih lebih sering melakukan strategi penolakan tidak langsung dengan meminta maaf dan memberikan alasan, namun alasan yang diberikan tidak dijelaskan secara spesifik. Sementara itu penutur Indonesia melakukan strategi penolakan tidak langsung dengan memberikan alasan yang spesifik kemudian memberikan janji penerimaan di masa depan.;--- Euphemism is the use of a vague or swirling expression that aims to avoid or cover an uncomfortable situation so it does not offend others. Using indirect speech in refusals is often done by the speakers so as not to hurt the feelings of the hearer. Refusal is a respon or a negative reaction that is given for an answer or reaction of invitation, request, offer, and advice from the hearer. Therefore, specific strategies are needed so that the refusals do not felt rough and can be received by the hearer. This research was conducted in order to determine the similarities and differences in the form of indirect speech refusal acts in Japanese and Indonesian by using data sourced from Japanese language films and Indonesian language films. The study was conducted by looking at the reactions of the invitations, requests, offers, and advices from hearer, then look at the strategy of indirect refusals speech acts to those four elements. The results showed that Japanese speakers often using a strategy of indirect refusals by apologize and excuses, but the reason given is not explained specifically. While the speakers of Indonesian pursuing a strategy of indirect refusals by providing specific excuses then give promise of future acceptance.
Item Description:http://repository.upi.edu/26120/1/T_JEP_1201673_Title.pdf
http://repository.upi.edu/26120/2/T_JEP_1201673_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/26120/3/T_JEP_1201673_Table_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/26120/4/T_JEP_1201673_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/26120/5/T_JEP_1201673_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/26120/6/T_JEP_1201673_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/26120/7/T_JEP_1201673_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/26120/8/T_JEP_1201673_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/26120/9/T_JEP_1201673_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/26120/10/T_JEP_1201673_Appendix.pdf