PERKEMBANGAN KOTA BANJAR TAHUN 2004-2014

Banjar adalah suatu daerah berstatus kota sejak tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar. Sebagai kota, pembangunan Banjar semestinya dikembangkan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Salindri, Fani Febrinia (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2016-10-31.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/27881/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 04949 am a22003133u 4500
001 repoupi_27881
042 |a dc 
100 1 0 |a Salindri, Fani Febrinia  |e author 
245 0 0 |a PERKEMBANGAN KOTA BANJAR TAHUN 2004-2014 
260 |c 2016-10-31. 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/1/S_GEO_1202833_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/2/S_GEO_1202833_Abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/3/S_GEO_1202833_Table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/4/S_GEO_1202833_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/5/S_GEO_1202833_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/6/S_GEO_1202833_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/7/S_GEO_1202833_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/8/S_GEO_1202833_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/9/S_GEO_1202833_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/27881/10/S_GEO_1202833_Appendix.pdf 
520 |a Banjar adalah suatu daerah berstatus kota sejak tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar. Sebagai kota, pembangunan Banjar semestinya dikembangkan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kota, menganalisis perkembangan kota berdasarkan fasilitas kota dan tingkat kesejahteraan masyarakat sebelum dan sesudah terjadi perkembangan kota. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, pemetaan dan skalogram, sedangkan untuk metode pengumpulan data-data untuk data primer diperoleh dari hasil observasi dan angket. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Hasil penelitian diperoleh bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Kota Banjar adalah topografi, kemiringan lereng, tata air tanah, aksesibilitas dan perluasan daerah terbangun. Perkembangan kota berdasarkan ketersediaan fasilitas kota dari tahun 2004 hingga tahun 2014 ketersediaan tertinggi adalah kecamatan Banjar untuk prasarana lingkungan, Banjar dan Pataruman untuk ketersediaan sarana lingkungan dan Kecamatan Banjar tertinggi untuk ketersediaan utilitas umum. Ketersediaan fasilitas kota yang dikategorikan masih rendah adalah kecamatan Purwaharja dan Langensari. Tingkat kesejahteraan masyarakat sebelum dan sesudah perkembangan dikategorikan sedang. Hal ini disimpulkan bahwa perkembangan Kota Banjar mengalami peningkatan luas daerah terbangun, ketersediaan fasilitas kota, dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan perkembangan secara signifikan perlu dilakukannya perluasan akses yang sempit, kemudian persebaran fasilitas kota perlu disebarkan secara merata. Selain itu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu dilakukan pengembangan di sektor perkotaan seperti jasa dan industri.;---Banjar is has been officially announced its status as a city since 2003 according to Law No. 27/2002 about the establishment of Banjar City. As a city, Banjar development should be developed to advance people's lives. The study was conducted to describe factors that influence the development of the city, analyzing the development of a city based on facilities available and social welfare before and after the development of the city. This research used descriptive analysis method, mapping and schallogram, while the method used to collecting data were observation and questionnaires for primary data. The secondary data were obtained from the relevant agencies. The result showed that the factors that influence the development of Banjar City is the topography, slope, soil water management, accessibility and expansion of the constructed area. Development of the city based on the availability of the city's facilities on the year of 2004 to 2014 from the highest availability is Banjar District for environmental infrastructure, Banjar and Pataruman District for environmental facilities availability and Banjar District is the highest for availability of public utilities. Low level of facilities availability is detected on Purwaharja district and Langensari district. Social welfare of the people before and after the development is average. It is concluded that the development of Banjar are increased at the constructed area, the availability of urban facilities, and the level of social welfare. To have a significant improvement on the development, accessibility expansion is needed, then the facilities distribution needs to be distributed evenly. In addition, the development of urban sectors such as public services and industry is needed to improve the social welfare of the society. 
546 |a en 
690 |a D History (General) 
690 |a G Geography (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/27881/ 
787 0 |n http://www.repository.upi.edu 
856 4 1 |u http://repository.upi.edu/27881/