GAYA HIDUP GAY DALAM PROSES SOSIALISASI DI MASYARAKAT : Studi Fenomenologi Gay di Kota Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi karena gaya hidup yang di jalani oleh gay yang berada di kota Bandung yang berada di tengah-tengah masyarakat modern. Fenomena gay merupakan hal yang cukup serius bagi gaya hidup di kalangan anak muda zaman sekarang yang notabene didominasi oleh kalangan remaja atau m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nurannisa, Anne Diantini (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2017-08-30.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/3932/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatarbelakangi karena gaya hidup yang di jalani oleh gay yang berada di kota Bandung yang berada di tengah-tengah masyarakat modern. Fenomena gay merupakan hal yang cukup serius bagi gaya hidup di kalangan anak muda zaman sekarang yang notabene didominasi oleh kalangan remaja atau mahasiswa. Gaya hidup ini merupakan sesuatu yang dianggap sebagai kompetisi untuk saling menunjukan identitas diri masing-masing dengan memperlihatkan berbagai hal yang dapat dinilai oleh orang lain, seperti pola hidup, cara berpenampilan, dan bahkan memperlihatkan perilaku seksual yang menyimpang dari norma yang berlaku, dengan demikian ia akan diperlakukan oleh orang lain sesuai dengan level dari status yang ia peroleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya hidup gay dalam keluarga, tempat kerja, teman sepermainan, media sosial dan kelompoknya, faktor yang mempengaruhi gaya hidup gay, hambatan-hambatan yang dialami oleh kaum gay dalam bersosialisasi dan solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dialami oleh kaum gay dalam bersosialisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititatif dan metode fenomenologi untuk mempaparkan hasil penelitianya. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan studi dokumentasi dari pihak-pihak yang terpercaya. Informan penelitian terdiri dari pri gay,teman dari gay dan pria normal atau heteroseksual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup gay dalam proses sosialisasi di kota Bandung memiliki gaya hidup yang mengikuti jaman, stylish, hedonis, foya-foya dan glamour, adanya faktor yang melatar belakangi gay dalam gaya hidupnya adalah dari keluarga, lingkungan sekitar, lingkungan pergaulan, lingkungan gay, dan media sosial. Hambatan yang dialami oleh kaum gay dalam bersosialisasi adalah masyarakat yang masih memandang sebelah mata. Solusi dalam mengatasi hambatan yang dialami oleh kaum gay adalah dengan cara bermain peran dalam bersosialisasi dan dramaturgi.----------The background of this study is the lifestyle that lived by gay community in Bandung that lives in the midle of modern people. Gay phenomenon is quite serious if we see it from teenager lifestyle nowadays which dominated by adolscent and university student. This lifestyle is something that reputed as a competition to appoint each other's identity with showing many things that can be rated by others perople, such as lifestyle, how to look, and moreover showing deviant behavior from prevailing norm, thus he will treated in accordance with the status that he gained. This study aims to know gay lifestyle in family, workplace, playmates, social media and his community, factor that affect gay lifestyle, obstacles in socialize, and solution to resolve the obtacles. This study uses qualitative approach and phenomenology method to explain the result. This study uses observation, interview and study of trusted parties to collect the data. Informan study consists of gay man, friend of the gay man, and normal man or heteroseksual. The result shows that gay lifestyle follows the era, stylish, hedonis, wasting money and glmour in socialization process, the existence of factors that become a background from gay in their lifestyle is family, surrounding environment, social environment, gay environment, and social media. The obstacle that experienced by gay community in socialize is community that underestimate gay community. Solution to resolve this obstacle is role playing in socialize and dramaturgy.
Item Description:http://repository.upi.edu/30932/1/S_SOS_1300918_Title.pdf
http://repository.upi.edu/30932/2/S_SOS_1300918_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/30932/3/S_SOS_1300918_Table_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/30932/4/S_SOS_1300918_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/30932/5/S_SOS_1300918_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/30932/6/S_SOS_1300918_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/30932/8/S_SOS_1300918_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/30932/7/S_SOS_1300918_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/30932/9/S_SOS_1300918_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/30932/10/S_SOS_1300918_Appendix.pdf