EFEKTIVITAS DISCOVERI LEARNING TERHADAP SELF-REGULATION ANAK DI KELAS :Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelompok A, TK X, Panawangan, Ciamis

Self-regulation menjadi bagian yang sangat penting dalam proses belajar anak. Sebuah penelitian korelasional menyimpulkan bahwa anak dengan intrinsic reason dalam hal ini self regulation lebih dapat mengejar akademik dibandingkan anak yang less autonomous reason (eksternal regulation and motivation)...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hartini, Rini Sri (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2018-08-15.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/32524/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Self-regulation menjadi bagian yang sangat penting dalam proses belajar anak. Sebuah penelitian korelasional menyimpulkan bahwa anak dengan intrinsic reason dalam hal ini self regulation lebih dapat mengejar akademik dibandingkan anak yang less autonomous reason (eksternal regulation and motivation) (Senecal, 2001 ). Proses akhir dari self-regulation adalah intersubjektivitas. Intersubjektivitas ini sangat dipengaruhi oleh adanya inisiatif yaitu sesuatu yang muncul dari dalam diri anak itu sendiri. Pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap self-regulation anak kelompok A di TK X cukup baik. Hal ini terlihat dari kemampuan anak sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Diperoleh data dari hasil analisis melalui uji gain yakni sebesar 0,39 dengan kriteria sedang. Pembelajaran discovery learning efektif dalam meningkatkan self-regulation anak di kelas. Pengambilan keputusan efektif yakni t hitung (lihat kolom df) > t tabel (lihat kolom t) , Sig. (2-tailed) < 0,05. Maka diperoleh hasil t hitung > t tabel, yakni 14>-8,404, dan Sig. (2-tailed) < 0,05, yakni 0,01< 0,05. Peranan model pembelajaran sangat berpengaruh pada pembentukan diri anak, oleh karena itu guru harus memperhatikan dan memilih model pembelajaran yang sesuai. Agar anak memiliki pengaturan diri yang baik (self-regulation skill) maka model pembelajaran harus dapat mengaktifkan anak secara fisik dan psikis, melatih inisiatif, dan yang terpenting adalah anak diberikan kepercayaan dalam mengatur dirinya. Mengasah keterampilan anak dalam mengatur dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama karena terkait dengan kebiasaan artinya sesuatu yang berulang-ulang sehingga terbentuklah pengaturan diri yang baik. Oleh karena itu diperlukan kesabaran dan ketekunan dalam melatih atau mengembangkannya.
Item Description:http://repository.upi.edu/32524/1/S_PGSD_1305370_Title.pdf
http://repository.upi.edu/32524/2/S_PGSD_1305370_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/32524/3/S_PGSD_1305370_Tabel_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/32524/4/S_PGSD_1305370_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/32524/5/S_PGSD_1305370_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/32524/6/S_PGSD_1305370_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/32524/7/S_PGSD_1305370_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/32524/8/S_PGSD_1305370_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/32524/9/S_PGSD_1305370_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/32524/10/S_PGSD_1305370_Appendix.pdf