IMPLEMENTASI PROGRAM KAWASAN BEBAS SAMPAH (KBS) DALAM MENINGKATKAN PERILAKU ARIF LINGKUNGAN : Studi Deskriptif di RW 07 Cibunut, Kelurahan Kebon Pisang, Kota Bandung

Penyelenggaraan program Kawasan Bebas Sampah (KBS) merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dalam menangani masalah sampah dan pelestarian lingkungan. Penelitian ini menggambarkan hasil implementasi program KBS di RW 07 Cibunut Kelurahan Kebon Pisang, yang bertujuan untuk: 1) mengetahui pr...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sri Sulastri, - (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2019-05-28.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/36345/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penyelenggaraan program Kawasan Bebas Sampah (KBS) merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dalam menangani masalah sampah dan pelestarian lingkungan. Penelitian ini menggambarkan hasil implementasi program KBS di RW 07 Cibunut Kelurahan Kebon Pisang, yang bertujuan untuk: 1) mengetahui proses pengoperasian program KBS di RW 07 Cibunut Kelurahan Kebon Pisang, 2) mengetahui partisipasi masyarakat dalam KBS di RW 07 Cibunut Kelurahan Kebon Pisang, 3) mengetahui perubahan yang terjadi setelah adanya program KBS, 4) mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku terhadap lingkungan RW 07 Cibunut Kelurahan Kebon Pisang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat, pengelola dan masyarakat. Lokasi penelitian dilakukan di RW 07 Cibunut Kelurahan Kebon Pisang. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengoperasian program melalui 3 (tiga) tahapan, a) pengorganisasian yang jelas ditandai adanya ketua, sekretaris dan bendahara. b) menjalankan program sesuai prosedur bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah dan menjadikan lingkungan lebih bersih yang melibatkan semua masyarakat dengan bantuan pihak GGSI dan DLHK sebagai fasilitator, adanya waktu pelaksanaan program yang terstruktur, penggunaan metode ceramah dan door to door dan pamflet sebagai bahan ajar, terdapat sarana prasarana pelaksanaan program salah satunya bipori, serta mensosialisasikan program melalui media sosial Instagram dan facebook, c) penerapan program dilaksanakan untuk menjaga kebersihan, penghijauan dan pemilahan sampah. 2) Partisipasi masyarakat dengan ikut berkontribusi dalam penuangan ide, berkonsultasi, menjadi bagian kelompok dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 3) Adanya perubahan yang terjadi yang ditandai oleh kebiasaan masyarakat dalam memilah sampah, adanya pekerjaan baru dari kegiatan daur ulang dan kondisi ekonomi terbantu. 4) Faktor-faktor yang mepengaruhi diantaranya dilihat dari kebiasaan, pendidikan, pekerjaan, budaya dan sentuhan media massa. Kesimpulan dari penelitian adalah terjadi perubahan pada masyarakat setelah adanya program KBS dengan mengikuti proses pengopersian program serta ikut berpastisipasi dalam program tersebut. --------The implementation of a zero waste area program (KBS) is one of the efforts to community empowerment in dealing with waste and environmental preservation issues. This study describes the results of the implementation of the KBS program in RW 07 Cibunut, Kebon Pisang Village, Bandung City, which aims to: 1) find out the process of operating a zero waste area program in RW 07 Cibunut, Kebon Pisang Village, 2) knowing community participation in zero waste program in RW 07 Cibunut, Kebon Pisang Village, 3) knowing the changes that occurred after the zero waste area program 4) knowing the factors that influence behavior towards the environment RW 07 Cibunut Kebon Pisang Village.. This research uses a qualitative approach and descriptive method. Participants in this study were community leaders, managers and the community. The location of the study was conducted in RW 07 Cibunut, Kebon Pisang Village. The findings research show that: 1) the operation of the program through 3 (three) stages, a) organizing clearly marked by the existence of a chairman, secretary and treasurer. b) running programs in accordance with procedures aimed at overcoming waste problems and making the environment cleaner by involving all communities with the help of GGSI and DLHK as facilitators, structured program implementation times, use of lectures and door to door methods and pamphlets as teaching materials, there are one of the infrastructure facilities for the implementation of the program is bipori, as well as socializing the program through Instagram and Facebook social media, c) the implementation of the program is carried out to maintain cleanliness, greening and sorting of waste. 2) Community participation by contributing in pouring ideas, consulting, becoming part of a group and participating in decision making. 3) The changes that occur are marked by the habit of people in sorting out garbage, the existence of new jobs from recycling activities and economic conditions that are helped. 4) Factors that influence include seen from habits, education, work, culture and touch of mass media. The conclusion of the study was that there was a change in the community after the KBS program by participating in the program operation process and participating in the program. Keywords: Program implementation, zero waste area program (KBS).
Item Description:http://repository.upi.edu/36345/1/S_PMA_1504908_Title.pdf
http://repository.upi.edu/36345/2/S_PMA_1504908_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/36345/3/S_PMA_1504908_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/36345/4/S_PMA_1504908_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/36345/5/S_PMA_1504908_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/36345/6/S_PMA_1504908_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/36345/7/S_PMA_1504908_Appendix.pdf