KORELASI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN ANALISIS FAULT FRACTURE DENSITY (FFD) TERHADAP POTENSI LONGSOR DI CIANJUR JAWA BARAT

Peristiwa gempa bumi telah menimbulkan dampak negatif diantaranya adalah pemicu bencana longsor yang tidak mudah untuk diidentifikasi. Salah satu daerah yang telah terindikasi memiliki potensi longsor yang tinggi adalah daerah Cianjur, hal ini dilihat dari keberadaan faktor-faktor pemicu longsor di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Afifah Susanti, - (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2019-08-26.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/38566/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
LEADER 03177 am a22002773u 4500
001 repoupi_38566
042 |a dc 
100 1 0 |a Afifah Susanti, -  |e author 
245 0 0 |a KORELASI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN ANALISIS FAULT FRACTURE DENSITY (FFD) TERHADAP POTENSI LONGSOR DI CIANJUR JAWA BARAT 
260 |c 2019-08-26. 
500 |a http://repository.upi.edu/38566/7/S_FIS_1505006_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/38566/2/S_FIS_1505006_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/38566/3/S_FIS_1505006_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/38566/4/S_FIS_1505006_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/38566/5/S_FIS_1505006_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/38566/6/S_FIS_1505006_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/38566/1/S_FIS_1505006_Appendix.pdf 
520 |a Peristiwa gempa bumi telah menimbulkan dampak negatif diantaranya adalah pemicu bencana longsor yang tidak mudah untuk diidentifikasi. Salah satu daerah yang telah terindikasi memiliki potensi longsor yang tinggi adalah daerah Cianjur, hal ini dilihat dari keberadaan faktor-faktor pemicu longsor di daerah tersebut. Oleh karenanya dibutuhkan mitigasi bencana longsor akibat gempa bumi untuk mengurangi kerugian. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan studi korelasi dua faktor pemicu longsor yaitu gempa bumi yang diinterpretasikan oleh percepatan tanah maksimum dan keberadaan zona sesar yang diidentifikasi oleh fault fracture density (ffd). Setelah korelasi tersebut dilakukan menggunakan analisis statistik regresi linier langkah selanjutnya adalah memverifikasi adanya potensi longsor dengan menggunakan analisis citra fotogrametri dengan algoritma Chan-Vese. Berdasarkan perhitungan percepatan tanah maksimum di Cianjur terungkap bahwa kisaran nilai sekitar 5.518 gal hingga 5.550 gal, nilai tertinggi ditemukan di Cidaun. Sedangkan, analisis ffd menunjukkan bahwa zona sesar dan rekahan di Cianjur menghasilkan tiga kelompok kelas densitas; tinggi 143-238 km / km2, densitas sedang 95-134 km / km2, dan rendah 0-95 km / km2. Kemudian hasil statistik menunjukan korelasi positif antara kedua subjek yang berarti informasi tentang ffd dapat dijelaskan oleh percepatan tanah dan telah terverifikasi menggunakan algoritma Chan-Vese yang menghasilkan background gambar dan objek tersegmentasi yang secara khusus menunjukkan adanya zona potensial longsor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil korelasi dan validasi ini telah berhasil dengan memuaskan mengkategorikan lima kelas potensi longsor di Cianjur yaitu; kelas sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Tak dapat dipungkiri bahwa riset ini dapat berkontribusi untuk memberikan informasi dasar bagi para pembuat kebijakan seperti BNPB di Cianjur dalam perencanaan mitigasi longsor. Kata kunci: longsor, gempa bumi, percepatan tanah maksimum, fault fracture density, Chan-Vese. 
546 |a en 
690 |a Q Science (General) 
690 |a QC Physics 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/38566/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 4 1 |u http://repository.upi.edu/38566/