ANALISIS PENGGUNAAN TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM BAHASA JEPANG PADA DRAMA GOKUSEN SEASON 2

Penelitian ini menganalisis tindak tutur ilokusi dalam bahasa Jepang, yang terbagi menjadi 5 bentuk yaitu, asertif, direktif, ekspresif, komisif dan deklarasi. Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah drama Jepang yang berjudul Gokusen Season 2 (GS2). Penelitian ini hanya men...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rianti Dwiningrum, - (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2019-08-27.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/41225/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini menganalisis tindak tutur ilokusi dalam bahasa Jepang, yang terbagi menjadi 5 bentuk yaitu, asertif, direktif, ekspresif, komisif dan deklarasi. Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah drama Jepang yang berjudul Gokusen Season 2 (GS2). Penelitian ini hanya meneliti tindak tutur ilokusi bentuk asertif, direktif dan ekspresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan tindak tutur ilokusi yang digunakan dalam percakapan drama GS2, serta menemukan setiap makna yang digunakan dari masing-masing tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam percakapan- percakapan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan percakapan antar tokoh dan mencatat skrip dalam drama GS2, mengklasifikasikan bentuk tindak tutur ilokusi serta menafsirkan makna yang terkandung secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan 776 tuturan yang mencakup bentuk asertif, direktif dan ekspresif. Tindak tutur ilokusi bentuk asertif dengan jumlah 407 tuturan, dengan makna menyatakan, menyarankan, membual, mengeluh, dan mengklaim. Tindak tutur ilokusi bentuk direktif dengan jumlah 206 tuturan, dengan makna memesan, memerintah, memohon, menasihati, mengijinkan, dan merekomendasi. Tindak tutur ilokusi bentuk ekspresif dengan jumlah 163 tuturan, dengan makna memberi selamat, meminta maaf, menyalahkan, memuji, belasungkawa dan berterima kasih. Serta ditemukannya satu tuturan yang memiliki makna ganda. Dari keseluruhan data yang ditemukan tindak tutur ilokusi bentuk asertif dengan makna 'menyatakan' lebih dominan daripada makna yang lain karena percakapan dalam drama tersebut bercerita mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh para pemeran, sehingga sering muncul tuturan yang berupa suatu fakta. This research analyzes illocutionary speech acts in Japanese. Which is divided into 5 forms, namely assertive, directive, expressive, commissive and declarative. The object of research that will be used in this study is the Japanese drama titled Gokusen Season 2. This study only examined the illocutionary speech acts of assertive, directive and expressive forms. The purpose of this study is to classify the illocutionary speech acts used in GS2 drama conversations and find every meaning that is used from each of the illocutionary speech acts contained in the conversations. The research method used in this research is a descriptive qualitative method, by gathering conversations between characters and recording scripts in GS2 drama, classifying illocutionary speech acts and interpreting the meaning contained descriptively. Based on the analysis results, 776 expressions were found, which included illocutionary acts of the assertive, directive and expressive forms. The assertive form of Illocutionary speech acts with a total of 407 expressions, the meanings contained in it are to state, suggest, brag, complain, and claim. The directive form of Illocutionary speech acts with a total of 206 expressions, the meanings contained in it are ordering, commanding, pleading, advising, permitting, and recommending. The expressive form of Illocutionary speech acts with a number of 163 expressions, the meanings contained in it are to congratulate, apologize, blame, praise, condolences and to thank. And the discovery of one expression which has a double meaning. From the overall data found, the assertive speech of illocutionary speech act that meaning 'to state' is more dominant than other meanings because the conversations in the drama tells about the problems faced by the actors, so the expressions that often appeared are in the form of facts.
Item Description:http://repository.upi.edu/41225/9/S_JEP_1500605_COVER.pdf
http://repository.upi.edu/41225/8/S_JEP_1500605_BAB%201.pdf
http://repository.upi.edu/41225/3/S_JEP_1500605_BAB%202.pdf
http://repository.upi.edu/41225/4/S_JEP_1500605_BAB%203.pdf
http://repository.upi.edu/41225/5/S_JEP_1500605_BAB%204.pdf
http://repository.upi.edu/41225/6/S_JEP_1500605_BAB%205.pdf
http://repository.upi.edu/41225/7/S_JEP_1500605_LAMPIRAN__.pdf