ANALISIS TEKSTUR TANAH GAMBUT BERDASARKAN NILAI EC (ELECTRICAL CONDUCTIVITY) PADA TANAH YANG DITANAMI LIDAH BUAYA DI DESA RASAU KALIMANTAN BARAT

Luas penyebaran gambut di Kalimantan Barat sekitar 1,73 juta ha. Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian sudah dilakukan sejak lama. Pemanfaatan lahan gambut sangat rentan mengalami degradasi bila pengolahan lahan tidak dilakukan dengan baik dan komoditas tanaman harus sesuai dengan jenis lahan gam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Siti Inna Zainab, - (Author)
Format: Academic Paper
Published: 2019-08-29.
Subjects:
Online Access:http://repository.upi.edu/41724/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Luas penyebaran gambut di Kalimantan Barat sekitar 1,73 juta ha. Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian sudah dilakukan sejak lama. Pemanfaatan lahan gambut sangat rentan mengalami degradasi bila pengolahan lahan tidak dilakukan dengan baik dan komoditas tanaman harus sesuai dengan jenis lahan gambut itu sendiri. Di Kalimantan Barat, Lidah buaya menjadi salah satu komoditas unggulan yang dapat tumbuh sangat baik pada tekstur tanah di lahan gambut jika dibandingkan dengan lahan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai konduktivitas listrik (Electrical Conductivity) berdasarkan perubahan tekstur tanah pada tanah gambut di lahan lidah buaya di Desa Rasau Kalimantan Barat. Metode analisis berdasarkan hasil pengukuran nilai EC, Sieve Analysis, Hidrometer dan pengamatan secara visual dengan ciri fisis yang muncul. Pada Sampel 1 yaitu tekstur tanah pada kedalaman 0-250 cm diperoleh tekstur tanah pasir dengan nilai EC 0,05-0,29 dS m-1. Pada kedalaman 251-300 cm diperoleh tekstur tanah pasir berlempung dengan nilai EC 0,13-0,31 dS m-1. Dan pada kedalaman 301-350 diperoleh tekstur tanah liat dengan nilai EC 0,41-0,89 dS m-1. Pada sampel 2, kedalaman 0-250 cm diperoleh tekstur tanah pasir dengan EC 0,05-0,29 dS m-1. Pada kedalaman 251-300 cm diperoleh tekstur tanah pasir berlempung dengan EC 0,10-0,52 dS m-1. Dan pada kedalaman 301-350 diperoleh tekstur tanah liat dengan nilai EC 0,16-0,29 dS m-1. Semakin bertambah kedalaman maka tekstur tanah yang diperoleh berbeda-beda dan nilai EC yang didapatkan juga semakin besar. Hal ini dikarenakan tanah mineral dengan tekstur tanah pasir dan pasir berlempung memiliki pori besar, sedangkan tekstur tanah liat yang memiliki pori kecil sehingga sulit menyerap air.
Item Description:http://repository.upi.edu/41724/8/S_FIS_1505011_Title.pdf
http://repository.upi.edu/41724/2/S_FIS_1505011_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/41724/3/S_FIS_1505011_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/41724/4/S_FIS_1505011_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/41724/5/S_FIS_1505011_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/41724/6/S_FIS_1505011_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/41724/7/S_FIS_1505011_Appendix.pdf